GENMUSLIM.id – Kartun anak-anak selama ini telah menjadi sarana hiburan dan pembelajaran yang dianggap aman bagi perkembangan anak-anak.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, perhatian publik tertuju pada konten kartun anak-anak yang mencakup unsur LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).
Salah satunya, cuplikan dari kartun yang berjudul 'Saat Kecelakaan Terjadi' yangsempat diunggah di saluran YouTube Lellobee berbahasa Indonesia.
Dalam cuplikan tersebut, terdapat lirik yang mengatakan, "papa dan ayahku siap bantu".
Ungkapan "papa dan ayahku" ini merujuk pada pasangan LGBT yang merupakan keluarga dari karakter anak dalam kartun tersebut.
Selain itu, dilansir Genmuslim dari berbagai sumber, terdapat film kartun lainnya yang juga menampilkan unsur LGBT, yaitu:
- Peppa Pig: Orang tua sesama jenis
- Lightyear: Menampilkan ciuman sesama jenis.
- Elemental: Memperkenalkan karakter non-biner.
- Onward: Menampilkan karakter gay.
- Zootopia: Terdapat pasangan homoseksual.
- Turning Red: Menghadirkan pemeran karakter yang queer.
- Doc McStuffins: Menampilkan pasangan lesbian.
- The Loud House: Menampilkan pasangan gay.
- The Owl House: Memperkenalkan karakter non-biner.
- Steven Universe: Menampilkan pernikahan sesama jenis.
Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai kekhawatiran dan keprihatinan dari berbagai kalangan, dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti aspek keagamaan, psikologi, kesehatan, dan sosial.
Dalam pandangan Islam, Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) merupakan hal yang memiliki dampak serius dan berpotensi membahayakan kesejahteraan umat manusia.
Dilansir Genmuslim dari akun Twitter @crystalitesn pada Jum’at, 25 Agustus 2023, Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa LGBT juga bukanlah perilaku situasi normal apalagi bagian dari fitrah manusia.
LGBT adalah hasil dari pengaruh-pengaruh lingkungan, sikap, dan sifat dalam interaksi sosial. Hal ini dapat membuat beberapa manusia merasa seakan-akan bergeser dari kodrat asli penciptaannya.
Menurut pandangan beliau, terus mempertahankan situasi semacam itu dapat menghambat perkembangan generasi mendatang yang seharusnya muncul, dan bahkan berpotensi memengaruhi berbagai aktivitas yang telah dibangun oleh manusia berdasarkan fitrah dalam berkehidupan.