Kisah Inspiratif Mushab bin Umair, Sahabat Nabi yang Tinggalkan Kesenangan Dunia Demi Cintanya pada Islam

 

GENMUSLIM.id - Di dalam sejarah Islam, pemuda memainkan peranan penting sebagai aktor perubahan, salah satunya sahabat Nabi yang terkenal, yakni Mushab bin Umair.

 

Kisah Mushab bin Umair, seorang sahabat Nabi yang terkenal akan pengorbanannya yang luar biasa, di mana dalam cuplikan sejarahnya begitu sangat mengguncang, sangat fenomenal sekaligus menyulut api semangat dalam mendakwahkan dan memperjuangkan Islam.

 

Bagi generasi Islam, Mushab bin Umair patut dijadikan teladan, bagaimana lahir di keluarga terpandang dan kaya raya, namun takdir sejarah memotret bagaimana kesenangan dunia yang dia dapatkan sejak lahir, dia tinggalkan demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.

 

Di dalam buku Masa Muda Para Sahabat, Meneladani Jejak Generasi Penggenggam Cahaya, Ibnu Syarqi mengatakan, nama lengkap Mushab bin Umair ialah Abu Abdillah Mushab bin Umair bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Abdu Daar bin Qushai bin Kilab Al Abdari, sedangkan ibunya bernama Khunas binti Malik.

 

Mushab bin Umair sejak lahir hidup berkecukupan dan dimanjakan oleh kedua orangtuanya, mungkin pada masyarakat Makah kala itu, Mushab bin Umair mempunyai nasib yang berbeda bila dibandingkan teman-temannya.

 

 

Selain kaya raya, Mushab bin Umair pemuda berwajah tampan, memakai minyak wangi berkelas, memakai pakaian berkualitas terbaik dan mahal, sehingga Mushab bin Umair menjadi buah bibir gadis-gadis Makah kala itu.

 

Suatu hari, Mushab bin Umair mendengar kabar mengenai risalah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

 

Pada waktu itu, topik yang hangat dibicarakan oleh masyarakat Makah mengenai Nabi Muhammad SAW dan risalah Islam yang didakwahkan oleh beliau, tak ada yang lain.

 

Sebagai anak muda yang luas pergaulannya dan cerdas, sudah barang tentu membuat seorang Mushab bin Umair begitu penasaran, hingga tiba pada masanya, Allah SWT membukakan hatinya untuk menerima hidayah.

 

Tanpa menunggu lama, Mushab bin Umair datang ke rumah Arqam untuk menyimak ayat-ayat yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

 

 

Ayat-ayat Al Qur’an mulai meresap di hatinya, dan bersedia dengan penuh kesadaran serta tanpa paksaan, Mushab bin Umair menyatakan keislamannya.

 

Ketika Mushab bin Umair resmi masuk Islam, ibunya yang terkenal kolot dan sulit ditawar, dan usaha ibunya untuk mengembalikan anaknya agar menyembah berhala menemui kegagalan.

 

Maka diputuskanlah menghentikan segala pemberian yang dahulu dilimpahkan kepada Mush’ab bin Umair, bahkan masakan ibunya tidak boleh dimakan oleh Mushab bin Umair.

 

Pilihan terakhir yang diambil ibunya ialah dengan mengusir Mushab bin Umair, "Pergilah sesuka hatimu! Aku bukan ibumu lagi!"

 

Mushab bin Umair pun menghampiri ibunya dengan rasa hormat, "Wahai bunda, telah aku sampaikan nasihat kepada Ibu, bahwa aku menaruh kasihan kepada Ibu, karena itu saksikanlah bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya."

 

 

Dengan penuh amarah, ibunya menyahut, "Demi bintang, sekali-kali aku takkan masuk ke dalam agamamu, otakku bisa rusak, pikiranku takkan lagi didengarkan oleh orang-orang."

 

Demikian ujian yang menimpa Mushab bin Umair, segala kesenangan yang ada pada dirinya ditinggalkan, bahkan ibunya sendiri mengusirnya karena lebih memilih memenuhi panggilan kebenaran Islam.

 

Keteguhan iman dan pengorbanan seorang Mushab bin Umair dipuji oleh Rasulullah SAW lewat sabdanya yang terkenal, "Dahulu saya lihat Mushab bin Umair tak ada yang menyamainya dalam hal memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya."***