GENMUSLIM.id- Seyyed Hossein Nasr merupakan ilmuwan yang menekuni bidang sejarah ilmu dan filsafat, kerap memberikan komentarnya dalam berbagai macam isu Islam termasuk pendidikan.
Dikutip dari buku Hierarki Ilmu: Membangun Kerangka Pikir Islamisasi Ilmu, karya Osman Bakar, 22 Agustus 2023, Nasr memberikan komentar tentang pendidikan Islam dalam mukadimah buku tersebut sebagai berikut:
“Kekacauan yang mewarnai kurikulum pendidikan modern di kebanyakan negara Islam sekarang ini, dalam banyak hal, itu disebabkan oleh hilangnya visi hierarkis terhadap pengetahuan seperti dijumpai dalam sistem pendidikan tradisional.”, tutur Nasr.
Saat Nasr berbicara pendidikan Islam, dia melontarkan pernyataan tentang hilangnya visi hierarkis dari proses pencapaian pengetahuan.
Dikutip GENMUSLIM dari bukunya yang berjudul Science and Civilization in Islam, menurut Nasr, ilmu-ilmu Islam itu tidak serta merta lahir begitu saja, akan tetapi, terdapat persinggungan antara peradaban-peradaban tua seperti Persia, Yunani, India, Kalde dan Cina.
Maka dalam prosesnya, peradaban Islam terbentuk dari usaha-usaha orang muslim dalam mengabungkan ilmu-ilmu peradaban tersebut yang dibimbing oleh wahyu Ilahi.
Tujuan pendidikan Islam menurut Nasr sebagaimana yang ditawarkannya dalam salah satu konferensi yang bertajuk First World Conference on Moslem Education, Nasr mengatakan, bahwa:
“Pendidikan seharusnya bertujuan untuk mengembangkan secara seimbang totalitas diri manusia dengan melatih jiwa, intelek, daya rasional, perasaan dan indera manusia.”
Baca Juga: 4 Cara Menjadi Seorang Muslimah Cerdas, Sebagai Pondasi Utama Kemajuan Bangsa, Begini Lengkapnya!
Melalui tujuan tersebut dapat membentuk insan al-kamil, sebagaimana banyak diteorikan oleh pemikir tasawuf.
Sehingga pendidik menurut Nasr, ialah orang yang dapat melatih totalitas diri seorang siswa,selain kompetensi pedagogis ketika menyampaikan pengetahuan.
Pendidik yang baik adalah mereka yang memiliki kematangan intelektual, emosional dan spiritual yang mumpuni.
Lebih lanjut, menurut Nasr setiap peserta didik harus diperlakukan sebagai subjek yang utuh, dengan menciptakan pendidikan yang mendorong peserta didik mencintai lingkungan belajar yang memungkinkan mereka dapat mengembangkan dirinya.