GENMUSLIM.id- Pada dini hari menjadi malam terberat bagi Khadijah, istri Rasulullah.
Tiba-tiba Khadijah mendapati suami tercintanya, Rasulullah saw ketakutan dan ingin diselimuti.
Akan tetapi tidak ada sedikit pun rasa lelah yang ditampakkan pada muka Khadijah kepada Rasulullah.
Muka Khadijah terlihat tetap riang mendampingi suami tercinta yaitu Rasulullah melewati masa-masa berat menerima wahyu pertama.
Baca Juga: Apakah Boleh Wanita Berbisnis? Begini Dalam Pandangan Islam, Muslimah Wajib Tahu!
Diceritakan, pada suatu hari Rasulullah saw melakukan i'tikaf di Gua Hira.
Khadijah, istri Rasulullah tersebut dengan sigap mempersiapkan perbekalan untuk dibawa oleh Nabi selama i'tikaf tersebut.
Rasulullah kemudian berangkat dengan perbekalan yang telah disiapkan Khadijah, istrinya ke Gua Hira.
Rasulullah tiba-tiba pulang dalam keadaan ketakutan dan panik. Khadijah juga saat itu yang menyambutnya setelah Rasulullah kembali.
“Selimutkan lah aku, selimutkan lah aku,” ucap Rasulullah ketika itu.
Seketika Sayyidah Khadijah panik, akan tetapi Khadijah masih bisa mengendalikan kepanikannya tersebut sehingga tetap bisa tenang dan menenangkan.
Khadijah sebagai istri Rasulullah terus memberikan kata-kata yang dapat menenangkan Nabi ketika itu, sehingga rasa takut dan panik yang Rasulullah rasakan hilang begitu saja.
Sayyidah Khadijah mengatakan kepada Rasulullah, “Demi Allah, Allah tidak akan pernah mempermalukanmu Rasul. Sesungguhnya engkau selalu menjalin silaturahmi, menolong orang yang lemah, memberi bantuan terhadap orang yang membutuhkan, melayani tamu dengan baik dan selalu membela kebenaran,” (HR Bukhari).