GENMUSLIM.id- Patah hati terjadi apabila seseorang meletakkan hatinya kepada seseorang, bukan kepada pemilik hati.
Patah hati bisa berawal dari jatuh cinta sendiri, atau penolakan atau bahkan dikhianati.
Penolakan menjadi hal tersakit dalam patah hati, karena belum dimulai, namun sudah diakhiri duluan.
Penolakan akan menjadi berat ketika dari diri tidak dapat menerima kenyataan penolakan tersebut.
Baca Juga: Resep Masakan Halal: Cah Sayur Sawi Hijau yang Simpel dan Sedap untuk Bekal Orang Tersayang
Mari kita membahas kisah Rasulullah yang ditolak dia kali dan mengambil hikmah besar menyikapi penolakan ini.
Fakhitah bin Abu Thalib atau dikenal dengan Ummu Hani merupakan wanita yang menjadi tokoh utama kisah penolakan Rasulullah.
Seorang wanita dari kaum Bani Hasyim yang merupakan anak dari paman Rasulullah.
Sebelum cinta Rasulullah berlabuh kepada bunda Khadijah, beliau sempat melamar Fakhitah dan disampaikan penolakan tersebut oleh ayahnya, Abu Thalib. Sekaligus paman Rasulullah.
Penolakan pertama dilakukan saat Rasulullah belum diangkat menjadi Rasul dengan alasan akan menikahi putrinya dengan pemuda Bani Makhzum.
Telah banyak hal baik yang dilakukan Bani Makhzum kepada Bani Hasyim, sikap membalas hal baik dengan hal baik lain dijelaskan pamannya kepada Rasulullah.
Atas penolakan itu, Rasulullah tidak sama sekali kecewa atas alasan tersebut.
Fakhitah akan dinikahkan dengan Hubairah dari Bani Makhzum yang memiliki kekayaan dan kemampuan bersyair yang baik, serta memiliki Budi pekerti yang sama baiknya.