Said Ramadhan Al-Buthy dalam The Great Episodes of Muhammad SAW (2017) mengatakan bahwa sihir yang menimpa Nabi Muhammad hanya berpengaruh pada jasad bagian luarnya saja.
Baca Juga: Doa Rasulullah saat Terjadi Mati Lampu: Rahasia dan Keutamaan Doa Rasulullah di Tengah Kegelapan
Artinya, sihir tersebut tidak sampai ‘menyerang’ hati, akal, dan keimanannya.
Nabi Muhammad memang maksum (terjaga dari kesalahan dan kekurangan dalam menyampaikan syariat Allah), namun bukan berarti beliau dapat terbebas dari berbagai macam penyakit dan berbagai faktor manusiawi lainnya.
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad menderita ketika terkena sihir tersebut, seperti manusia lain jika terkena.
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber, terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari pengaruh sihir, salah satu di antaranya adalah dengan memohon perlindungan kepada Allah melalui doa dan berlaku baik terhadap semua orang untuk menjauhkan diri dari ancaman sihir.
Baca Juga: Muslim Harus Hafal: Inilah Kalimat Pembuka Doa Agar Mustajab, Begini Penjelasannya!
Oleh karena itu, para ulama menyarankan untuk meningkatkan bacaan Ayat Kursi, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat Al-Nas setelah menunaikan shalat wajib.
Selain itu, membaca doa keselamatan juga dianjurkan agar terhindar dari berbagai bahaya, termasuk ancaman sihir.
Doa ini terdapat pada hadist nabi yang berbunyi:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahil-ladhi la yadurru ma`as-mihi shai’un fil-ardi wa la fis-sama’i, wa Huwas-Sami`ul-`Alim
Artinya: “Dengan lantaran menyebut Nama Allah tidak akan ada sesuatu di bumi dan di langit yang bisa membahayakan. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR Abu Dawud dan Al-Tirmidzi).
Doa lain yang dapat dibaca setiap selesai shalat wajib berasal dari surat Yunus ayat 81 yang berbunyi:
فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئْتُم بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ