khazanah

Begini Kondisi Peradaban dan Kebudayaan Umat Sebelum Hadirnya Islam diJazirah Arab, Simak Penjelasannya

Minggu, 6 Agustus 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi sejarah, peta bangsa Romawi, Persia, Yunani, India dan Jazirah Arabia pada masa kemerosotan moral sebelum hadinya islam. ( GENMUSLIM.id/dok: JW.ORG)

GENMUSLIM.id – Bicara Islam dan perjalanan sirah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu tak terlepas dengan Jazirah Arabia tempat yang dipilih Allah sebagai tempat kelahiran dan pertumbuhannya, Jazirah Arab menjadi bukti sejarah dimana Islam diturunkan dan berkembang.

Jika ada pertanyaan mengapa islam diturunkan di Jazirah Arabia, bukan tempat lain saja misalkan di Amerika, India, atau negara lain? Ini merupakan pertanyaan yang lazim dan menjadi menarik untuk ditelusuri sejarah dan perkembangannya.

Akan tetapi, sebelum membahas lebih lanjut terlebih dahulu kita harus tahu hikmah ilahiyah yang menentukan bi’tsah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bagian dunia ini dan pertumbuhan dakwah islam di tangan bangsa Arab (Jazirah Arabia) sebelum bangsa lain.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Majelis Tarjih Muhammadiyah, Sejarah, Produk Hukum dan Metode Pengambilan Hukumnya

Dikutip GENMUSLIM.id dalam buku Sirah Nabawiyah karya Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, bahwa untuk menjelaskan hal ini, kita harus mengetahui karakteristik bangsa Arab dan Jazirah Arabia dan tabiat mereka sebelum islam, juga menjelaskan letak geografis tempat mereka hidup dan posisinya di antara negara – negara di sekitarnya.

Sebaliknya, kita juga harus mengetahui kondisi peradaban dan kebudayaan umat – umat lain pada waktu itu, seperti Persia, Romawi, Yunani, dan India.

Sebelum hadirnya Islam, dunia dikuasai oleh dua negara adidaya: Persia dan Romawi, kemudian menyusul India dan Yunani, Persia adalah tempat berkembangnya berbagai khayalan (khurafat) keagamaan dan filosofis yang saling bertentangan.

Baca Juga: Sejarah Islam: Perang Uhud, Kaum Quraisy Balas Dendam Atas Kekalahannya Saat Perang Badar, Begini Kisahnya!

Zoroaster merupakan salah satu khurafat yang berkembang saat itu, Zoroaster  yang dianut oleh kaum penguasa, diantara falsafahnya ialah mengutamakan perkawinan seseorang dengan ibunya, anak perempuannya, atau saudaranya, sehingga Yazdasir II yang memerintah pada abad kelima Masehi mengawini anak perempuannya.

Di Persia juga terdapat ajaran Mazdakia, yang menurut Imam Syahrustani, didasarkan pada filsafat ini, yaitu menghalalkan wanita, membolehkan harta, dan menjadikan manusia sebagai serikat seperti perserikatan mereka dalam masalah air, api dan rumput, ajaran ini memperoleh sambutan luas dari kaum pengumbar hawa nafsu.

Sementara itu Romawi telah dikuasai sepenuhnya oleh semangat kolonialisme, negara ini terlibat pertentangan agama antara Romawi di satu pihak dan Nasrani di pihak lain, negara ini mengandalkan kekuatan militer dan ambisi kolonialnya dalam melakukan petualangan naif demi mengembangkan agama Kristen dan mempermainkannya sesuai keinginan hawa nafsunya yang serakah.

Baca Juga: Sejarah Islam: Beberapa Ilmuwan Muslim pada Zaman Dahulu Terkenal Cerdas, Ustadz Adi Hidayat Berikan Tipsnya!

Bagaimana dengan Romawi? Pada waktu yang sama, negara Romawi tak kalah bejatnya dari Persia, kehidupan Nista, kebejatan moral dan pemerasan ekonomi telah menyebar ke seluruh penjuru negeri, akibat dari melimpahnya penghasilan dan menumpuknya pajak.

Demikian pula India, sebagaimana dikatakan oleh ustadz Abul Hasan an-Nadawi, telah disepakati oleh para penulis sejarahnya, bahwa negeri ini sedang berada pada puncak kebejatan dari segi agama, akhlak, maupun sosial, masa tersebut bermula sejak awal abad keenam Masehi.

Halaman:

Tags

Terkini