GENMUSLIM.id — Kisah inspiratif Islami kali ini adalah kisah seseorang yang berusaha mencari hakikat, mencari Allah SWT juga Rasulullah SAW. Dia adalah Salman Al Farisi, seorang pemuda asal Persia.
Dalam kisahnya, Salman Al Farisi melalui perjalanan panjang untuk bertemu dengan Rasulullah SAW dan memeluk agama Islam.
Kita akan membiarkan Salman Al Farisi bercerita tentang kisahnya sendiri. Sebab saat mengalami kisah tersebut, perasaannya begitu hidup dan penyampaiannya akan terasa lebih jujur dan lengkap.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Salman Al Farisi Dari Penyembah Api hingga Menjadi Sahabat Rasulullah SAW
Salman Al Farisi bercerita:
Aku adalah seorang pemuda dari Persia penduduk Isfahan dari sebuah kampung yang akrab dikenal dengan Jayyan. Ayahku adalah kepala kampung dan merupakan orang yang paling kaya dan terhormat di sana.
Aku adalah manusia yang paling ia cintai sejak aku lahir. Kecintaannya semakin bertambah kepadaku hari demi hari sehingga ia mengurungku di dalam rumah karena merasa khawatir terhadapku.
Aku dipingit seperti layaknya seorang gadis. Dengan sungguh-sungguh aku menganut agama Majusi, sehingga aku ditunjuk sebagai penyala api yang kami sembah.
Aku dipercaya untuk menyulutnya sehingga tidak boleh padam sesaat pun baik pada waktu malam maupun siang. Ayahku memiliki sebuah lahan yang besar yang memberi kami hasil yang banyak.
Baca Juga: Akhir Zaman, Hilangnya Adab Kepada Guru Penyebab Diangkatnya Ilmu Syariat Sebelum Kiamat
Ayah selalu mengawasinya dan memetik hasilnya. Pada suatu ketika ayahku memiliki kesibukan lain sehingga ia tidak bisa datang ke lahannya.
Ia berkata, "Wahai Anakku, aku ada kesibukan lain sehingga tidak bisa mengawasi perkebunan kita. Pergilah ke sana dan awasilah kebun kita hari ini sebagai penggantiku!"
Aku pun berangkat untuk melihat kebun kami. Begitu aku sudah berada di sebuah jalan, aku melewati sebuah gereja kaum Nasrani.
Aku mendengar suara mereka dari luar saat mereka sedang melakukan kebaktian. Hal itu telah menarik perhatianku.
Aku tidak pernah tahu sedikit pun tentang kaum Nasrani atau agama lainnya karena begitu lama ayah memingitku agar tidak berinteraksi sesama manusia.
Baca Juga: Imam Ahmad bin Hanbal Ilmuwan Produktif dari Baghdad Pendiri Mazhab Hanbali dan Penulis Musnad Ahmad