GENMUSLIM.id – Benarkah keutamaan 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah, lebih baik dibandingkan dengan fii sabilillah atau mati syahid di jalan Allah?
Lantas, apa saja keutamaan 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah yang disebutkan sebagai hari-hari yang dicintai dan dimuliakan oleh Allah SWT? Berikut penjelasannya!
Dikutip Genmuslim dari NU Online, Selasa, 20 Juni 2023, ada banyak hadist yang mengungkapkan keutamaan 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah, beserta manfaat yang didapatkan kaum muslimin bila mengerjakan ibadah di hari-hari tersebut.
Hadist pertama, dari Ibnu Abbas radhiyallahu Anhu, ia berkata:
“ Tidak ada hari di mana amal shaleh di dalamnya sangat dicintai oleh Allah melebihi 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat lantas bertanya “Apakah amal itu dapat membandingi pahala jihad fii sabilillah? Bahkan amal pada 10 hari Dzulhijjah lebih baik daripada jihad fii sabilillah kecuali jihadnya seorang lelaki yang mengorbankan dirinya, hartanya, dan dia kembali tanpa membawa semua itu (juga nyawanya) sehingga ia mati syahid. Tentu yang demikian itu (mati syahid) lebih baik.” (HR. BUKHARI)
Lalu, hadist lain yang menunjukkan keutamaan 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah adalah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu Anhu, yaitu:
“Tidaklah ada hari yang paling disukai oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dimana Dia disembah pada hari itu kecuali, sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Puasa satu hari di dalamnya sama halnya dengan puasa satu tahun. Ibadah, shalat malam sekali pada malamnya seperti shalat malam selama satu tahun pula.”
Dari kedua hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa kaum muslimin hendaknya memperbanyak amal dan ibadah di hari-hari tersebut agar mendapat keutamaan 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah.
Amal dan ibadah yang dapat dilakukan misalnya mengikuti majelis ilmu, membaca Al Quran, memperbanyak dzikir dan shalawat, menghidupkan qiyamullail, dan melaksanakan puasa sunnah seperti puasa arafah.
Khusus Puasa arafah, melaksankannya di hari kesembilan bulan Dzulhijjah akan mendapatkan keutamaan yang lain, sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW.:
“Puasa arafah memiliki keutamaan menghapus dosa-dosa (kecil) setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang” (HR Muslim)
Dalam hadist lainnya, diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda: