khazanah

Kisah Hikmah Abdullah bin Zubair, Sang Penunggang Kuda Pemberani yang Mencintai Jihad

Kamis, 15 Juni 2023 | 20:17 WIB
Ilustrasi kisah hikmah Abdullah bin Zubair sang penunggang kuda yang mencintai jihad (Genmuslim.id/dok: Pixabay/ha11ok)

Tsabit Al-Bunani berkata: "Aku melewati Ibnu Zubair ketika beliau sedang salat di belakang maqam (di dekat ka’bah), seakan-akan ia seperti kayu yang di sandarkan, tidak bergerak sedikitpun"

Beliau juga merupakan salah seorang sahabat yang dipilih Ustman radhiallahu ‘anhu untuk menulis ulang mushaf.

Abdullah menjadi pahlawan kaum muslimin dalam banyak peperangan, di antaranya dalam pembebasan Afrika, Andalus, dan Konstatinopel (sebelum Daulah Ustmaniah).

Baca Juga: Menilik Ibrah Kisah Qabil dan Habil, Sejarah Persembahan Kurban Pertama di Muka Bumi

Dalam pembebasan Afrika, yaitu dalam peperangan Subaithilah, kaum muslimin dengan jumlah 20.000 pasukan berhadapan dengan musuh yang berjumlah kisaran 120.000 pasukan.

Abdullah memperhatikan gerak kekuatan musuh, ia dapati bahwa ternyata kekuatan mereka terpusat pada Raja Barbar.

Raja Barbar sekaligus komandan pasukan yang meneriaki dan menyemangati mereka untuk mati dengan cara yang sangat mencengangkan.

Maka Abdullah berkesimpulan bahwa tidak ada cara lain selain membunuh komandan ini.

Abdullah bercerita: “Aku melihat raja George dari belakang barisan yang banyak, ia menunggangi kuda sedangkan di sampingnya ada dua budak perempuan menaunginya.

Aku mendatangi Abdullah bin Sa’d bin Abi Sarh lalu memintanya mengirimkan bersamaku beberapa orang untuk melindungi punggungku agar aku bisa menerobos sampai ke raja mereka, maka disiapkannya untukku beberapa orang pemberani.”

Bagaikan petir Abdullah menerobos barisan kaum musyrikin dengan cepat menuju komandan mereka.

Ketika ia telah mendekatinya, komandan mengira dia ingin mengirim pesan khusus untuk raja.

Abdullah berkata: “Ketika semakin dekat, dia berfirasat buruk atas kedatanganku, ia kemudian lari dengan kudanya tapi aku berhasil menyusulnya.

Kutusuk dia dengan tombak lalu kuhabisi dia dengan pedangku. Kemudian kuambil kepalanya dan kuletakkan di ujung tombakku, lalu aku bertakbir.”

Baca Juga: Indonesia Open 2023: Rehan/Lisa dan Praveen/Melati Kompak Kalah di Babak 16 Besar, Rinov/Pitha Menang!

Halaman:

Tags

Terkini