Inilah Sejarah Kerajaan Demak, Kesultanan Islam yang Membantu Wali Songo dalam Berdakwah di Jawa

Photo Author
- Jumat, 13 Desember 2024 | 11:11 WIB
Masjid Agung Demak menjadi salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Demak yang masih berdiri sampai saat ini (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube YPM Journey)
Masjid Agung Demak menjadi salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Demak yang masih berdiri sampai saat ini (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube YPM Journey)

Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, Demak Bintara pun menjadi kerajaan mandiri dan resmi menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Masa Kejayaan

Setelah Kerajaan Demak berdiri, sekitar setahun setelah itu didirikanlah Masjid Agung Demak. Masjid ini termasuk ke dalam golongan masjid tertua di Indonesia.

Menurut cerita, Masjid Demak juga sering digunakan sebagai tempat berkumpulnya para wali songo.

Setelah Raden Fatah wafat, kekuasaan dilanjutkan oleh putranya yaitu Pati Unus (1518-1521). Pati Unus hanya memerintah sekitar tiga tahun.

Meski terbilang sebentar, pada masa kekuasaannya, Kerajaan Demak pernah melakukan serangan kepada Portugis di Malaka.

Ia berusaha untuk membendung pengaruh Portugis agar tidak sampai ke Jawa.

Setelah Pati Unus wafat, ia digantikan oleh adiknya yang bernama Sultan Trenggana (1521-1546). Pada masa pemerintahannya inilah Kerajaan Demak mencapai masa kejayaan.

Sultan Trenggana berhasil memperluas wilayah kekuasaan sampai ke sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, dan Jayakarta.

Mengutip buku Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia karya Binuko Amarseto, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kemajuan Demak. Pertama, Demak terletak di pesisir pantai.

Letak Demak yang strategis juga menjadikan kerajaan ini memiliki ekonomi yang maju. Hal itu ditopang oleh perdagangan jalur laut serta hasil alamnya yang melimpah dari daerah pedalaman.

Kedua, kerajaan ini memiliki sungai yang menjadi penghubung dengan daerah pedalaman sehingga membantu pengangkutan hasil pertanian.

Ketiga, keruntuhan Kerajaan Majapahit juga menjadi salah satu faktor perkembangan kerajaan ini, di mana Kerajaan Demak dapat memerintah tanpa mendapat ancaman dari kerajaan besar.

Masa Keruntuhan

Setelah wafatnya Sultan Trenggana, terjadi kekacauan di lingkup istana. Hal ini disebabkan karena perebutan tahta antara Sunan Prawoto dan Arya Penangsang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Buku Sejarah Islam Nusantara karya Rizem Aizid, buku Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia karya Binuko A

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X