"Dan cara itu pun mengangkat lagi derajat hamba yang lainnya untuk mengoreksi keadaan dirinya menjadi lebih baik. Jadi dua-duanya diberikan kebaikan dengan jalan yang berbeda," lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Sunhaji, penjual es teh, mendapatkan hidayah dari Allah berupa peningkatan kesejahteraan hidupnya melalui kejadian tersebut.
Sementara itu, Gus Miftah diberi pelajaran berharga berupa pendidikan untuk introspeksi diri dan memperbaiki sikap agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.
Ustaz Adi Hidayat juga menekankan bahwa hidayah yang diberikan kepada keduanya sudah sangat adil menurut ketentuan Allah. Namun, beliau menyadari bahwa manusia mungkin memandangnya dengan sudut pandang atau persepsi yang berbeda, tergantung pada pemahaman dan pengalaman masing-masing individu.
"Yang satukan dimuliakan oleh Allah diangkat derajatnya, kesejahteraannya diangkat, yang satu lagi kan sudah sejahtera ya kan," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Kemudian diangkat lagi dengan cara apa, diberikan pendidikan dengan cara lain supaya bisa mengatur diri lagi, berubah menjadi lebih baik lagi itu kan mahal yang belum tentu didapatkan tidak dengan keadaan yang dialaminya," kata UAH kemudian.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, baik penjual es teh maupun Gus Miftah sama-sama sedang dibimbing oleh Allah melalui jalan-Nya untuk memperbaiki diri.
Hal ini, menurut beliau, merupakan bukti nyata dari luasnya kasih sayang Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya, meskipun melalui cara yang berbeda.
"Kalau sudah seperti itu yang kita lakukan apa, bukan mencaci, bukan mencela. Jadi gak perlu kemudian menghadirkan cacian cukup kita bersyukur pada Allah selalu memberikan hidayah dengan cara yang sangat adil," pungkasnya. ***