Akan ada rasa sedih, akan ada airmata dalam pernikahan, Nabi Muhammad SAW pernah memberikan doa untuk menghilangkan kesedihan pada saat mengarungi rumah tangga.
“Ya Allah, saya hanya seorang hamba, hamba Mu dan saya adalah anak dari hamba Mu yang laki-laki, dan saya hanya anak dari hamba Mu yang wanita”
Pihak keluarga inti, ayah, ibu dan anak, dari doa ini pesan besarnya adalah menghilangkan kesedihan, dan semua pihak harus bermain dan memposisikan dirinya sebagai hamba, baik ayah, ibu atau pun anak.
Jika tidak maka akan berantakan, masalah dalam rumah tangga sebabnya hanya satu yakni tidak bersikap sebagai seorang hamba.
Inti dari pernikahan, baik istri maupun suami harus memposisikan diri sebagai seorang hamba, jadi seorang hamba yang takut pada Allah
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Bertakwalah pada Allah ketika menyikapi istrimu yang lebih lemah dari mu”
Rumah tangga ditentukan dari kemampuan pasangan suami dan istri dalam menjalankan peran sebagai seorang hamba, sebab jika gagal maka akan ada bahaya dalam pernikahan, tapi jika dapat diamalkan dengan meminta pertolongan Allah maka kelak akan menjadi rumah tangga yang shaqinah, mawwadah,warohmah tidak hanya di dunia.
Seorang hamba tidak punya posisi tawar, hamba hanya fokus menjalankan perintah dan jika bisa fokus, Allah akan janjikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. ***
