Gus Miftah Dikritik Publik: Pantas atau Tidak Menyebut Pedagang Es Teh dengan Kata 'Gobl0k' dikhalayak umum?

Photo Author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 10:44 WIB
Pedagang Es Teh di Acara Pengajian Gus Miftah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @wajdi_azim)
Pedagang Es Teh di Acara Pengajian Gus Miftah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @wajdi_azim)

GENMUSLIM.id – Akhir-akhir ini dunia maya dihebohkan dengan pemberitaan tentang Gus Miftah yang menghina pedagang es teh hingga mengatakan gobl*k.

Sebagaimana yang kita ketahui, Gus Miftah merupakan salah satu pemuka agama yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Namun, belakangan ini Gus Miftah menggemparkan publik dengan dakwahnya di Klaten.

Gus Miftah menuai kritik publik setelah menggelar pengajian di Klaten, ia terdengar menyebut seorang pedagang es teh dengan kata gobl*k.

Insiden tersebut terjadi saat Gus Miftah bercanda mengenai dagangan penjual yang belum habis terjual.

Baca Juga: Nasab dari Habib Jafar Sering Menjadi Pertanyaan Banyak Orang, Gus Miftah Wakili Rasa Penasaran Netizen

Sontak publik geram dengan tingkah yang tidak mencerminkan seorang pemuka agama.

Komentar tersebut langsung menjadi viral dan memancing respons negatif dari publik. Banyak netizen yang mengecam tindakan Gus Miftah, bahkan ada seruan untuk memboikotnya.

Dilansir dari akun instagram @wajdi_azim, seorang da’i muda dan content creator, pada 4 Desember 2024 ia mengomentari tentang sikap Gus Miftah terhadap seorang pedagang es teh.

Menurutnya, becandaan yang dilontarkan Gus Miftah tidak wajar, Wajdi_Azim mengatakan “walaupun cuma sebuah guyonan, namun saya ga sreg mendengar hal tersebut” tuturnya dalam akun instagramnya.

Beberapa komentar kritikan yang dilontarkan oleh publik, seperti pada akun @rill_0.3 “ Gus Miftah mengejek pedagang minuman hanya karena tidak dapat pujian dari jamaahnya.

Baca Juga: Heboh! Gus Miftah Sebut Penjual Es Teh 'Goblok' di Pengajian, Ucapan yang Tidak Perlu Dicontoh

Ini jelas perbuatan yang tidak pantas. Sebagai seorang da’i, ia harusnya tahu tugasnya untuk membimbing umat, bukan malah merendahkan orang lain. Apakah dia lupa, Islam mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai?

Pedagang minuman itu mencari rezeki yang halal, tidak meminta belas kasihan, apalagi pujian dari orang lain. Jadi, siapapun yang menghina profesi itu, apalagi tokoh agama, sama saja tidak paham esensi Islam yang sebenarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: instagram @wajdi_azim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X