Momen bersejarah terjadi pada malam 17 Ramadhan tahun 610 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun.
Saat itu, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT.
Wahyu tersebut adalah lima ayat pertama dari Surat Al-Alaq:
Ayat 1
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۙ (Iqra' bismi rabbikalladzî khalaq) yang artinya "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!"
Ayat 2
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۙ (Khalaqal-insâna min 'alaq) yang artinya "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”
Ayat 3
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ (Iqra' wa rabbukal-akram) yang artinya "Bacalah!"
Ayat 4
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ (Allażī 'allama bil-qalam) yang artinya "yang mengajar (manusia) dengan pena.”
Ayat 5
عَلَّمَ الْاِنْSَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ('Allamal-insāna mā lam ya'lam) yang artinya "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Kejadian ini menandai awal kenabian Muhammad SAW dan menjadi permulaan turunnya Al-Qur'an, kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup manusia hingga kini.