GENMUSLIM.id - Karma sering dijadikan pedoman dalam bersosialisasi di Indonesia.
Banyak orang percaya bahwa berbuat baik atau buruk akan membawa balasan yang setimpal pada diri mereka di waktu kedepan.
Karma di Indonesia tidak hanya terbatas pada agama.
Tetapi juga menjadi bagian dari cara berpikir dan nilai moral yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum dalam budaya populer Indonesia, karma sering dipahami sebagai hukum sebab-akibat yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, ada ungkapan seperti istilah "apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai," yang mencerminkan prinsip karma.
Masyarakat sering menggunakan istilah ini untuk menggambarkan situasi ketika seseorang mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang mereka perbuat.
Baik dalam hal hubungan pribadi, pekerjaan, atau perbuatan baik/buruk.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Hijra Hub pada 27 November 2024, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan karma dalam islam.
Karma sendiri tidak ada dalam istilah Islam, namun Ustadz Basalamah menegaskan bahwa prinsip yang dimaksud memang ada dalam Islam.
"Memang disebutkan dalam sebuah hadist shahih Nabi Muhammad SAW jika seseorang melakukan seuatu perbuatan, maka dia akan dibalas dengan perbuatan yang sama", jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Sebagaimana dalam sebuah hadist shahih Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sebagaimana kamu berperilaku, kamu akan dibalas dengan perilaku yang sama."
