Hal tersebut berarti cukup mengerjakan yang diperintahkan dan tinggalkan yang dilarang. Maka kalian memiliki akhlak yang mulia."
Kemudian Nabi Muhammad SAW balik bertanya, "Apakah kalian tahu perbuatan apa yang paling banyak membawa orang masuk kedalam api neraka? Mulut seseorang dan kemaluannya."
Dalam hadist tersebut, memiliki makna bahwa mulut dan kemaluan membuat seseorang yang paling banyak masuk neraka.
Ustadz Khalid Basalamah juga memberi saran bagaimana menjaga lisan kita dengan baik. Yaitu dengan menyibukan lisan kita dengan kata-kata yang baik.
Sebagai contoh, ketika para ulama sedang diam, maka mereka berdzikir.
Kemudian ketika mereka berbicara, yang dikeluarkan adalah kata-kata emas.
Ustadz Khalid Basalamah juga memberi contoh kisah seorang ulama Rabi bin haitsam RA.
Diketahui bahwa Rabi Bin Haitsam RA merupakan seorang ulama tabiin yang masyhur dengan ketakwaannya.
Beliau pernah didatangi oleh dua orang muridnya dan berakta, "Wahai imam, apa rahasianya sampai membuat anda bisa mengontrol lisan anda?"
Diketahui bahwa Rabi Bin Haitsam selalu diam.
Beliau hanya berbicara hal yang penting.
Wahai murid-muridku, apakah kalian masih ragu bahwa di pundak kanan dan kiri kalian ada malaikat yang selalu mengawasi kalian dari tuhan kalian, yang mencatat yang baik dan buruk?", tanya Rabi Bin Haitsam kepada murid-muridnya
"Dan demi Allah pasti akan dibacakan dan dihisabkan untuk kalian disana di akhirat", lanjut Rabi Bin Haitsam.
Dari perkataan Rabi Bin Haitsam tersebut menandakan bahwa seorang mukmin memang tergantung kepada lisan dan kemaluannya.