Fenomena serupa juga terjadi saat mengikuti kajian atau pengajian agama.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menyebutkan bahwa banyak orang yang hadir di majelis ilmu, dengan niat untuk menambah pengetahuan agama, tetapi malah lebih tertarik untuk memotret ustadz atau suasana kajian dan mengunggahnya di media sosial.
Dalam keadaan seperti ini, niat untuk belajar ilmu agama dan meningkatkan ibadah menjadi terganggu, karena perhatian sudah terbagi antara materi kajian dan aktivitas di media sosial.
Lebih ironis lagi, saat kajian berlangsung, seringkali peserta kajian lebih sibuk dengan ponselnya daripada mendengarkan penjelasan dari ustadz.
Foto, video, atau bahkan postingan status di media sosial lebih menarik perhatian daripada mencari pemahaman yang lebih dalam tentang agama.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri mengingatkan untuk selalu menjaga hak Allah, terutama dalam beribadah.
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah: Apakah Setan Dapat Membunuh Manusia? Terjawab dalam Kisah Rasulullah SAW
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mematikan ponsel atau setidaknya menonaktifkan notifikasi saat sedang melaksanakan salat atau mengikuti kajian agama.
Ini adalah langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk memastikan ibadah kita tidak terganggu oleh dunia luar.
Saat salat, yang harus dilakukan adalah berusaha untuk fokus sepenuhnya kepada Allah.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menekankan pentingnya menghindari gangguan apapun, termasuk ponsel.
Jangan biarkan getaran atau bunyi notifikasi merusak kekhusyukan. Begitu juga saat membaca Al-Qur'an atau berzikir, harus dipastikan bahwa tidak ada gangguan dari ponsel atau media sosial.
Selain itu, saat mengikuti kajian agama, pastikan bahwa niat benar-benar untuk belajar dan memperdalam agama.
Jika niatnya hanya untuk mengabadikan momen di media sosial, maka kajian itu tidak akan memberi manfaat yang maksimal.
Baca Juga: Koreografi Indah Suporter Timnas Indonesia: La Grande Dan Ultras Indonesia Di Laga Melawan Jepang
