Sebagaimana telah dijelaskan dalam QS An-Nisa ayat 78,
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
Artinya: Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?
"Dimanapun kita berada, kematian pasti menunggu kita. Sehingga jangan sampai kefakiran tiba kepada kita. Karena ada orang karena miskinnya sampai tidak ada waktu untuk shalat", ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Sehingga taubat sangat ditekankan karena Allah SWT.
Pintu taubat selalu terbuka bagi hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya, selama nyawa belum sampai di tenggorokan atau matahari belum terbit dari barat.
Dengan demikian, taubat dalam Islam adalah kesempatan untuk memulai kehidupan yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT, serta untuk membersihkan hati dari segala kesalahan dan dosa. ***