Sang pembawa informasi pun terheran terhadap sifat Abdullah yang begitu santai, padahal sudah diberitahu berita duka mengenai anaknya.
Kemudian, sang pembawa informasi kembali mengulang berita yang ia sampaikan kepada Abdullah.
Namun, Abdullah melakukan hal yang sama persis seperti tadi dia menjawab berita tersebut.
Kembali terheran sang pembawa informasi tersebut.
Untuk yang ketiga kalinya, sang pembawa informasi kembali memberi tahu berita tentang kematian anaknya Abdullah karena ditusuk.
Namun, untuk yang ketiga kalinya Abdullah menjawab dengan kalimat yang sama.
Setelah itu, sang pembawa informasi memberitahu Abdullah bahwa harapan yang diinginkan pembawa informasi adalah Abdullah akan merasa panik, bingung, akan membongkar makanannya, dan segera mencari siapa yang membunuh anaknya.
Abdullah pun menjawab, "kami adalah sekelompok kaum yang beriman kepada Allah SWT. Dan Allah SWT telah mengajarkan kepada kami jika musibah datang, kami perlu mengucapkan kalimat istirja untuk yang pertama kali. Yaitu 'innalillahi wa innailaihi rajiun'.
"Kalau anakku mati ditusuk orang, Allah SWT juga telah menyampaikan kepada kami sebagai hamba-hambanya bahwa orang mati, bukanlah karena sebuah tusukan. Tetapi mati karena ajalnya datang", ujar Abdullah.
"Kalau ajal anak saya belum datang, mau sebanyak apapun orang menusuknya, maka tidak akan mati", lanjut Abdullah.
Ketika kita mengikuti saran Abdullah, maka kita akan diberikan rahmat, jalan keluar, dan selalu mendapatkan pentunjuk.
Karena sesungguhnya orang beriman tahu caranya menghadapi masalah. ***