Menanggapi isu tersebut, Ustadz Khalid Basalamah dengan tegas mengeluarkan klarifikasi yang mengejutkan banyak pihak.
Dalam sebuah ceramah yang disiarkan di berbagai platform, beliau menjelaskan bahwa tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar.
Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memiliki niat untuk menentang pemerintah Indonesia.
Sebaliknya, beliau menjelaskan bahwa mencintai negeri adalah bagian dari ajaran Islam.
Dalam klarifikasinya, Ustadz Khalid Basalamah mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sangat mencintai kampung halamannya, Mekkah, meskipun beliau diusir dari sana.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, mencintai negara tempat kita tinggal, seperti Indonesia, adalah fitrah manusia yang harus dijaga.
Beliau juga menambahkan bahwa sebagai seorang dai, tugasnya adalah mendakwahkan ajaran Islam dengan cara yang membawa manfaat bagi masyarakat, termasuk mendukung keamanan dan stabilitas negara.
Ustadz Khalid menegaskan bahwa dakwah sunnah tidak mengajarkan umat Islam untuk membenci pemerintah atau negara.
Sebaliknya, dakwah ini justru mengajarkan untuk mencintai negeri ini, menjaga kedamaian, dan bekerja sama dengan penguasa dalam hal-hal yang baik demi kebaikan bersama.
Hal ini sangat berbeda dengan apa yang coba dipropagandakan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggiring opini publik agar membenci pemerintah.
Baca Juga: Pesan Penting Bagi Umat Islam yang Merasa Sedih, Ustadz Abdul Somad: Allah Bersama Kita!
Mengapa Isu Ini Bisa Terjadi?
Tuduhan terhadap Ustadz Khalid Basalamah ini bukanlah hal baru dalam konteks dakwah di Indonesia.
Beberapa pihak yang tidak sepaham dengan dakwah sunnah seringkali berusaha untuk mendiskreditkan para dai dengan menyebarkan isu-isu yang merugikan.
Salah satu tujuan dari propaganda ini adalah untuk menciptakan kesan bahwa dakwah sunnah identik dengan anti pemerintah dan intoleransi.
