Janji-janji dari Allah ini, menurut beliau, pasti ditepati, dan manusia cenderung terdorong oleh sesuatu yang dijanjikan dan bernilai.
Zikir: Allah Ingat pada Hamba yang Mengingat-Nya
Dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqarah ayat 152, Allah berfirman, “Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan ingat kepadamu.”
Ustadz Khalid memberikan gambaran yang menyentuh, “Bayangkan, jika seorang rektor atau atasan terus menyebut nama kita karena prestasi kita, tentu kita merasa bangga.
Oh Si Fulan atau Si Fulanah ini begini. Dan begitu juga dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, pencipta langit dan bumi akan selalu mengingat dan menyebut-nyebut nama hambanya yang mengingatnya.”
Baca Juga: Wujud Asli Malaikat Jibril Pernah Dilihat oleh Rasulullah? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
“Dan kalau Allah mengingat artinya Allah akan selalu memenuhi kebutuhannya. Allah akan mendengarkan doanya.
Allah akan memaafkan atau menerima permintaan maafnya. Itulah makna daripada Allah mengingat hambaNya,” jelasnya lebih lanjut.
Ustadz Khalid juga menekankan pentingnya menjaga adab ketika berzikir, seperti yang dianjurkan dalam surat Al-Ahzab ayat 41,
Yakni mengingat Allah dengan banyak dan rendah hati. Zikir bukan hanya sekadar rutinitas, tapi juga upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati.
Ada kisah menarik tentang seorang ulama yang bahkan berzikir saat menerima telepon.
"Beliau tetap berzikir ketika mendengarkan lawan bicaranya dan hanya berhenti ketika harus menjawab," kata Ustadz Khalid.
Hal ini menunjukkan bahwa zikir bisa dilakukan dalam berbagai situasi tanpa mengganggu aktivitas lain.
Di penghujung ceramahnya, Ustadz Khalid memberikan pesan kuat yang menginspirasi,
"Jangan biarkan waktu berlalu tanpa zikir.Jika lisan kita selalu basah dengan zikir, derajat kita akan terangkat, jiwa kita akan bersih, dan ini bahkan lebih utama dari berinfak dengan emas atau berperang di jalan Allah.” pungkasnya. ***
