Semua ini, mulai dari pernikahan, kebencian awal, hingga perubahan perasaan, sudah tertulis di Lauh Mahfuzh (lembaran takdir Allah).
Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah jika semuanya sudah tertulis, apakah manusia benar-benar memiliki kebebasan untuk memilih?
Dalam pandangan Syaikh Ibnu Utsaimin, manusia memang memiliki kebebasan dan kehendak untuk memilih, namun kebebasan ini berada di bawah kehendak dan takdir Allah.
Sebagai contoh, seseorang mungkin memiliki tekad yang kuat untuk melakukan sesuatu, namun di tengah perjalanan, ia bisa berubah pikiran karena nasihat seseorang, atau bahkan tanpa alasan yang jelas.
Baca Juga: 5 Doa Agar Dipertemukan Jodoh yang Tepat Oleh Allah SWT yang Ampuh Supaya Dapat Pasangan Terbaik
Atau, seseorang yang awalnya tidak ingin menikah, kemudian tiba-tiba berubah pikiran dan merasakan kemudahan untuk melakukannya setelah mendapat dorongan dari orang lain. Semua perubahan ini merupakan bagian dari takdir Allah.
Syaikh Ibnu Utsaimin juga menyampaikan kisah seorang Arab badui yang ditanya, “Dengan apa kamu mengenal Tuhanmu?”
Ia menjawab bahwa ia mengenal Allah melalui fenomena perubahan hasrat dan tekad manusia.
Tekad yang kuat bisa saja melemah tanpa alasan yang jelas, dan hasrat terhadap sesuatu bisa berbalik arah.
Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah, yang Maha Menentukan segala sesuatu.
Baca Juga: 3 Tanda Jodoh yang Tepat Menurut Setia Furqon Khalid, Kaum Jomblo Sudah Masuk Nomor Berapa?
Allah berfirman dalam Al-Qur'an, yang artinya, "Dan segala sesuatu di sisi-Nya telah ada ukurannya." (QS. Ar-Ra'd: 8).
Ayat diatas mengingatkan bahwa segala sesuatu sudah tertulis di sisi Allah, termasuk jodoh, rezeki, dan bahkan tetesan hujan yang turun dari langit.
Jika merasa bimbang tentang jodoh, penting untuk menyadari bahwa Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Meskipun jodoh telah ditetapkan, manusia tetap dianjurkan untuk berdoa dan berusaha.
