GENMUSLIM.id – Rida merupakan suatu perilaku yang seringkali disamakan dengan ikhlas, sebagaimana yang disampaikan Ustadz Hanan Attaki.
Pada dasarnya, ikhlas dan rida merupakan hal yang berbeda. Jika merujuk pada KBBI, rida berarti rela, suka, atau senang hati. Sedangkan ikhlas berarti bersih hati atau tulus hati.
Ustadz Hanan Attaki mengatakan bahwa ikhlas lebih merujuk pada urusan niat kita ketika beribadah. Adapun rida berhubungan dengan ketetapan Allah.
Contohnya saat seseorang ditimpa musibah, akan lebih baik jika kita memberi nasihat untuk rida, bukan ikhlas.
Melansir YouTube ummaindonesia pada 13 November 2024, Ustadz Hanan Attaki menjelaskan tentang arti dan cara untuk rida.
Rida dapat diartikan sebagai keadaan selalu menerima ketentuan Allah selama hidup kita. Adapun lawan dari rida adalah kufur.
Kufur di sini bisa diartikan sebagai keadaan selalu menolak dan tidak menerima segala ketentuan Allah.
Termasuk dalam hal ini adalah dia yang selalu mempertanyakan alasan Allah menakdirkan sesuatu kepadanya, sehingga berujung pada kufur.
Orang yang rida termasuk ke dalam orang yang paling beruntung ketika akhir hidupnya. Allah berfirman dalam surat Al-Fajr ayat 27-28.
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ٢
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًۚ ٢
Artinya: “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai.”
Pada ayat di atas, Allah memanggil orang yang rida ketika dicabut nyawanya dengan sebutan jiwa yang tenang.