Syekh Said Hawa mengatakan bahwa saat kita selalu merasa kenyang, kita akan menganggap bahwa orang lain juga mengalami hal yang sama.
Karena hal itu, rasa empati kita terhadap orang lain yang merasakan kondisi yang berbeda akan berkurang.
Ustadz Hanan Attaki menjelaskan bahwa terlalu kenyang bisa menghilangkan empati dari hati seseorang.
Tidak Mendapat Kepekaan Saat Mendengar Nasihat
Rasa kenyang yang berlebihan juga dapat membuat kita sulit mendapat kelembutan hati saat mendengarkan nasihat.
Bisa jadi saat kita mendengar ceramah atau nasihat, hal itu tidak lagi mendatangkan kesan atau hikmah, karena terhalang rasa kenyang.
Mendapat Penyakit Fisik
Makan secara berlebihan tidak hanya mendatangkan mudharat dalam keimanan, tetapi juga bisa mengundang berbagai penyakit fisik, khususnya dalam masalah pencernaan.
Baca Juga: Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia Resmi Terbentuk, Diketuai oleh Ustadz Fadzlan Garamatan
Jalan Masuknya Setan
Sebagaimana marah dan nafsu syahwat, makan terlalu kenyang juga bisa menjadi penyebab masuknya setan ke dalam hati kita. Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمُؤْمِنُ يَأكُلُ فِي مِعً وَاحِدٍ، وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِيْ سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ
Artinya: “Orang mukmin makan dengan satu usus manakala orang kafir makan dengan tujuh usus.” (HR. Bukhari)
Hal ini berarti bahwa orang mukmin makan lebih sedikit dan tidak berlebihan, sehingga setan tidak mudah mempengaruhinya.
Ustadz Hanan Attaki mengatakan bahwa makan terlalu banyak tidak hanya menyebabkan dampak negatif bagi tubuh kita saja, tetapi juga bagi hati dan jiwa kita.***