Akhirat adalah tempat terakhir, ujung perjalanan manusia setelah dunia dan alam kubur.
Menurut Ustadz Adi, memahami bahwa akhirat adalah kehidupan kekal akan mempengaruhi bagaimana kita menjalani kehidupan dunia.
"Kehidupan dunia adalah sementara; kita hanya akan membawa amal kita," tegas Ustadz Adi.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi" (QS. Al-Qashash: 77).
Ayat ini menjadi penegasan bahwa hidup di dunia adalah sarana untuk mencari kebahagiaan akhirat tanpa mengabaikan hak-hak dunia.
Ketenangan jiwa sejatinya bisa diraih oleh siapa saja yang beriman kepada Allah dan berusaha mendekatkan diri pada-Nya.
Dengan menjalankan lima cara di atas, kita dapat merasakan kedamaian yang sejati dan memahami bahwa hidup bukan sekadar untuk dunia, melainkan juga sebagai persiapan untuk kehidupan setelah mati.
Seperti kata Ustadz Adi, “Orang yang bijak adalah yang mempersiapkan akhirat, bukan hanya mengejar dunia.” ***