Dalam konteks pembahasan tentang Tuhan, metode rasional lebih relevan karena kita tidak dapat melakukan eksperimen secara langsung terhadap Tuhan.
"Jadi keberadaan Tuhan itu sama mustahilnya dengan ketiadaannya secara ilmiah. Benar makanya tadi kan ketika ateis bilang bahwa saya buktiin Tuhan itu ada kita bisa bilang buktiin Tuhan enggak ada. Nah itu kan sama-sama mustahil kan kan kita enggak punya metodologi Untuk menjangkau sesuatu yang sudah diklaim sejak awal gaib gitu betul makanya di dalam al-qur'an Allah itu menuntut tidak dengan metode ilmiah untuk membuktikan adanya dia, eksistensinya dia, di dalam dengan rasionalisme," tegas Ustadz Felix.
Dalam diskusi tersebut, Ustadz Felix juga memberikan pesan penting kepada para pendengarnya, terutama mereka yang seringkali terlibat dalam perdebatan agama.
Beliau mengajak semua pihak untuk saling menghormati perbedaan pendapat dan membuka diri terhadap dialog yang konstruktif.
"Artinya aku melihat bahwasanya ee tadi ya aku terus terang ada banyak orang yang ngomong sama aku ee ketika Antum lagi bahas tentang masalah polemik nasab ya kenapa sih mau ngobrol sama guru Gembul. Aku bilang itu kan videonya sebelum dia bahas polemik nasab. I kan sesudahnya juga ngobrol aku bilang ya tadi balik lagi aku bilang aku Jangankan guru Gembul sama orang-orang yang benar-benar berbeda aja kayak Indah Ji aja aku ngobrol kok. Artinya menurutku ngobrol Kenapa ada masalah apa ngobrol gitu kan ya artinya e Allah juga masih ngobrol dengan iblis walaupun setelah iblis katain iblis. Enggak maksudnya bukan aku Allah dan Antum iblis gitu kan ya. Bukan maksudnya tapi mirip. Maksudnya E itu kan perbandingan yang ekstrem kayak gitu aja kita masih mau gitu maksudnya apalagi orang-orang yang cuma menurutku sih guru Gembul disalah pahamin aja sih," ungkap Ustadz Felix.
