Dalam banyak hadis, bahkan disebutkan bahwa ada bab khusus tentang tafsir mimpi, seperti yang termuat dalam Sahih Sunan Abi Dawud.
“Muhammad bin Sirin dikenal sebagai ahli takwil mimpi,” jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Ustadz Khalid juga mengingatkan bahwa dalam Islam, terdapat adab khusus terkait mimpi, yaitu tidak sembarangan menceritakannya kepada orang lain.
Nabi Muhammad SAW bahkan pernah mengajarkan agar seseorang tidak menceritakan mimpinya kecuali kepada ahli tafsir yang terpercaya.
Baca Juga: Ditanya Ingin Menikah Namun Finansial Belum Memadai, Ustadz Hanan Attaki: Modal Utama Laki-Laki Itu!
Hal ini dikarenakan tafsir dari seorang ahli dapat berpengaruh terhadap apa yang akan terjadi di masa depan.
“Ada hadis Nabi SAW yang mengatakan, kalau kalian mimpi, jangan ceritakan kecuali kepada ahlinya, karena akan terjadi seperti apa yang dia takwilkan,” tegas Ustadz Khalid.
Dari sini, kita bisa melihat pentingnya memilih dengan bijak kepada siapa mimpi akan diceritakan.
Menceritakan mimpi kepada orang yang tidak memiliki pemahaman atau ilmu tentang tafsir mimpi bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan membawa dampak buruk.
Sebagaimana ditegaskan oleh Ustadz Khalid, tafsir mimpi bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan.
Menurutnya, menceritakan mimpi kepada orang yang bukan ahli atau tidak berilmu dalam tafsir mimpi bisa saja membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.
Tafsir mimpi dalam Islam memang ada, tetapi hanya boleh dilakukan oleh mereka yang benar-benar ahli dan paham dengan ilmu ini.
“Jadi tidak boleh sembarangan,” tegas Ustadz Khalid Basalamah. “Kalau antum mimpi, jangan ceritakan kecuali kepada ahlinya.”
Artinya, jika seseorang ingin mendapatkan tafsir atau makna dari mimpinya, ia harus mencari bimbingan dari orang yang memiliki pengetahuan mendalam di bidang tafsir mimpi.
