Tidak suka ceritain keburukan orang, itu orang mukmin yang paling Afdhal yang paling layak untuk menjadi teman, pasangan hidup, partner bisnis.
“Contoh semua itu adalah orang yang paling baik akhlaknya, salah satu cirinya Bapak Ibu sekalian, kita kalau sedang ngobrol dengan seseorang baru kenal misalnya,
Kita sudah langsung bisa menilai kalau awal saja kita ketemu dengan dia, dia sudah menceritai tentang keburukan suaminya atau keburukan istrinya,
Atau misalnya tentang keburukan tetangganya intinya dia cerita tentang keburukan maka orang ini, layak tidak punya akhlak,” Ujarnya.
Bagaimana bisa dia menceritakan tentang keburukan pasangan hidupnya pada orang yang baru dia kenal,
Bagaimana dia bisa menceritakan tentang kenakalan atau menurut dia tanda kutip nakal anaknya kepada orang yang baru dia kenal.
Bagaimana dia bisa mengelukkan tentang orang tuanya kepada orang yang baru dia kenal atau partner bisnisnya atau pegawainya atau atasannya kepada orang yang baru dia kenal.
Berarti jelas orang ini akhlaknya tidak baik, tidak layak untuk dijadikan sebagai teman.
Jadi kalau orang itu begitu, pertama ketemu justru ngomongnya tentang masalah ilmu masalah Iman ayat al-quran hadits Nabi SAW,
Kisah orang tentang masalah pendidikan anak tentang masalah prestasi, pekerjaan manajemen yang rapi misalnya dalam perusahaan dan segala macam hal positif itu baik.
Lalu orang itu bertanya lagi dia mengatakan sekarang yang saya mau tanya Ya Rasulullah,
Setelah orang mukmin yang Afdhal adalah orang yang paling baik akhlaknya siapa di antara mereka yang paling cerdas sama layak untuk dicontoh.
Layak juga untuk dijadikan sebagai teman, pasangan hidup, penilaian cerdasnya disini bukan karena dia itu punya titel yang banyak bukan,