Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Kewajiban Taat Kepada Penguasa Negara Dan Mendoakan Kebaikan Bagi Mereka
Dalam menilai seseorang atau kelompok, Islam mengajarkan untuk tidak hanya melihat pada amal atau perilaku lahiriah mereka, tetapi juga bagaimana dasar-dasar usul mereka.
Seseorang atau kelompok dikatakan keluar dari Salafiyah bukan karena adab atau amalan mereka, melainkan ketika terjadi penyimpangan dalam hal-hal usul (prinsip-prinsip dasar).
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
“Barang siapa yang membuat perkara baru dalam urusan agama kami yang tidak ada asalnya, maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Begitu pula dalam memahami permasalahan jihad di Palestina.
Kita harus berhati-hati dalam memberikan dukungan terhadap gerakan-gerakan yang mengklaim melakukan jihad, namun kenyataannya mereka menyimpang dari prinsip-prinsip yang diajarkan Salafus Shalih.
Salah satu contohnya adalah gerakan Hamas yang bukan hanya menyimpang dari usul Ahlus Sunnah, tetapi juga mendapatkan dukungan dari kelompok rafidhah, seperti Iran.
Jamaah sekalian, kita harus paham bahwa menyikapi Palestina tidak berarti kita mendukung setiap gerakan yang ada di sana.
Justru, kita harus menimbang setiap sikap yang diambil berdasarkan prinsip-prinsip Ahlus Sunnah.
Tidak semua yang teriak "jihad" benar-benar jihad. Sebagaimana kita ketahui, jihad harus dipimpin oleh penguasa Muslim yang sah, bukan oleh kelompok-kelompok yang bertindak atas kehendak mereka sendiri.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Resep Ampuh Mengatasi Was-Was dalam Aqidah dan Ibadah Serta Kekhawatiran
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Quran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ