"Beragama itu bikin orang senang," kata Buya Yahya. Kita harus membuat orang merasa nyaman dan tertarik dengan agama, bukan sebaliknya.
Menurut Buya Yahya, seringkali orang menjadi salah paham karena cara penyampaian yang tidak tepat.
Sebagai contoh, jika seorang ustazah memiliki pemahaman yang baik tentang tidak bersalaman dengan lawan jenis, ia sebaiknya menyampaikan hal itu dengan cara yang lembut dan tidak menyinggung.
Bahkan, Buya Yahya menyarankan untuk mengundang orang-orang yang mungkin masih bersalaman untuk duduk bersama, minum teh, dan berbicara dengan baik, tanpa harus membuat mereka merasa tersinggung.
Selain itu, Buya Yahya juga menjelaskan bahwa menyampaikan kebenaran dalam Islam harus dibungkus dengan akhlak yang baik.
Buya Yahya menyebutkan kebenaran harus disampaikan dengan cara yang indah dan penuh hikmah.
Jangan sampai kita menyampaikan kebenaran dengan cara yang kasar atau memaksa, karena hal itu hanya akan membuat orang patuh karena terpaksa, bukan karena rindu untuk taat.
Buya Yahya mengingatkan bahwa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam selalu menyampaikan kebenaran dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.
Islam adalah agama yang mengajarkan keindahan dalam akhlak, sehingga dalam menyampaikan ajarannya pun harus dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
Dalam penutup kajiannya, Buya Yahya sekali lagi mengingatkan untuk selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, dan tetap berpegang teguh pada akhlak yang mulia dalam setiap langkah dakwah kita.
"Jangan bikin orang takut dengan kebaikan yang kita sodorkan," pungkasnya. ***