kemudahan yang semakin banyak, namun itu semua menipu manusia.
Termasuk di antara jebakan dunia yang banyak menipu adalah hutang, terutama pinjaman online atau pinjol.
Dulu, orang meminjam uang ketika benar-benar butuh, namun sekarang banyak yang meminjam uang hanya untuk kesenangan sesaat.
Mereka menumpuk hutang, bahkan tanpa perhitungan.
Padahal Rasulullah ﷺ sudah mengingatkan:
لَا تُرَوِّعُوا أَنْفُسَكُمْ
“Kalian jangan meneror diri kalian sendiri.” (HR. Abu Dawud)
Bagaimana kita meneror diri kita sendiri? Dengan berhutang tanpa perhitungan.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Nilai Pancasila Tidak Bertentangan Penuh Dengan Nilai Dalam Ajaran Islam
Rasulullah ﷺ juga mengingatkan bahwa seseorang yang mati syahid, meski dosanya diampuni, hutangnya belum tentu diampuni.
Bahkan jika seseorang mati syahid, kemudian hidup lagi, mati syahid lagi, dan terus berperang hingga syahid tiga kali,
namun masih punya hutang, hutangnya tetap harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ عَلَىٰ أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ، وَإِمَامِ الْمُتَّقِينَ، قَائِدِ الْغُرِّ الْمُحَجَّلِينَ، سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ.
Jamaah yang dirahmati Allah, betapa bahayanya hutang ini sampai-sampai Rasulullah ﷺ bersabda:
