Memahami Kehidupan yang Sebenarnya! Ustadz Salim A Fillah Menjelaskan Jalan Cinta Orangtua Kepada Anak

Photo Author
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 10:45 WIB
Memahami Kehidupan yang Sebenarnya! Ustadz Salim A Fillah Memahami Jalan Cinta Orangtua (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Youtube Pro-You Channel)
Memahami Kehidupan yang Sebenarnya! Ustadz Salim A Fillah Memahami Jalan Cinta Orangtua (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Youtube Pro-You Channel)

GENMUSLIM.id - Ustadz Salim A Fillah, seorang penulis buku islami dalam kegiatan bedah bukunya beliau menjelaskan tentang jalan cinta orangtua, kisah-kisahnya banyak di temukan di dalam Al qur’an.

Misalnya saja Nabi Ibrahim as, Nabi Isa as, hingga Nabi Muhammad SAW, uniknya hubungan para nabi tersebut terputus dengan orangtuanya, kata para ulama diantara hikmahnya agar mereka bersandar hanya kepada Allah dan tidak terbebani oleh selain Allah SWT.

Dikutip oleh GENMUSLIM dari YouTube Pro-You Channel, Rabu 2 Oktober 2024, Ada satu doa yang diijazahkan oleh guru saya kata Ustadz Salim A Fillah, doa ini harus direnungkan dan merupakan doanya Nabi Ibrahim bunyinya ialah “Ya rabb kami, aku meletakkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak bertanaman.”

Baca Juga: Kata Ustadz Salim A Fillah Untuk Para Akhwat! Inilah Cara Menilai Kesholehan Calon Suami: Lihat Hubungannya...

Beliau menjelaskan maksud dari doa itu ialah untuk memberi skenario kepada anak agar memiliki hidup yang prihatin itu penting, menyayangi tidak berarti memberikan semuanya kepada si anak.

“Ketika orangtua memberikan seluruh fasilitas kepada anaknya, memberikan semua hal yang diminta maka akan berakibat fatal kalau tidak menyertainya dengan satu pendidikan untuk memahami kehidupan yang prihatin”. Kata Ustadz Salim A Fillah menjelaskan lagi

Ada tempat, suasana dan kondisi yang mengharuskan dia untuk hidup di dalam kondisi prihatin agar ia belajar hakikat kehidupan yang sebenarnya.

“Makanya Hamengku Buwono 8 memiliki anak-anak yang tangguh dan menjadi pejuang. Saat masih kecil ia di keluarkan dari lingkungan keraton dengan dititip kepada keluarga Belanda yang punya disiplin ketat, diperlakukan seperti orang biasa, dihidupkan dalam kehidupan yang prihatin, tidak dapat fasilitas sebagai anak raja.” Ungkap Ustadz Salim A Fillah lagi.

“Tetapi tidak hanya hidup prihatin, yang menjadi nilai tambah dalam pendidikan tersebut adalah “baitikal muharam” artinya tempat yang memudahkan dia untuk beribadah kepada Allah SWT dan mentaatinya, tempat yang kondusif bagi anak agar semakin mendekat kepada Allah SWT.”

Baca Juga: Ustadz Salim A Fillah: Meluruskan Tanpa Mematahkan Tulang Rusuk, Seni Mendidik Istri Dalam Rumah Tangga

Ustadz Salim A Fillah juga mengatakan “Nilai-nilai shalat yang dipelajari anak tersebut akan membuat ia tidak mudah berkeluh kesah lagi kikir, tidak berkeluh kesah ketika mendapat musibah, tidak kikir ketika mendapatkan nikmat hingga memahami hak-hak dari hartanya, hak oranglain didalam hartanya.

Keyakinan dengan hari pembalasan, rasa takut yang besar terhadap azabnya Allah, menjaga kehormatan dan kesucian diri dari perkara syahwat, menjaga amanah, menegakkan persaksian hingga memelihara shalat.” ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: YouTube Pro-You Channel

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X