"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa..." (QS. Al-Hujurat: 12).
Ayat ini jelas memerintahkan kita untuk menjauhi prasangka buruk, karena sebagian dari prasangka tersebut adalah dosa.
Dengan berprasangka buruk, kita akan cenderung mudah menuduh orang lain tanpa dasar yang jelas, yang pada akhirnya dapat merusak persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah.
Barakallahu li walakum fil quranil azhim
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، حمداً طيباً مباركاً فيه، كما يحب ربنا ويرضى. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين.
Jamaah sekalian, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga memperingatkan umatnya agar tidak terjerumus dalam prasangka buruk.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ
"Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena prasangka itu adalah sebohong-bohongnya perkataan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menekankan bahaya prasangka buruk yang dapat menimbulkan kebohongan dan fitnah.
Maka, hendaklah kita senantiasa berpikir positif terhadap sesama saudara seiman dan berusaha mencari alasan yang baik atas tindakan orang lain sebelum terburu-buru menyimpulkan hal yang buruk.
Jamaah yang dirahmati Allah, menghindari suuzhan juga menjadi bagian dari membangun kehidupan sosial yang harmonis.