Tak hanya Nabi Musa yang diberikan mukjizat oleh Allah, Nabi Harun juga memiliki keistimewaan.
Salah satu mukjizat Harun adalah kemampuannya untuk menentramkan hati kaumnya. Ketika Nabi Musa pergi untuk menerima wahyu dari Allah di Gunung Sinai, Bani Israil merasa gelisah.
Di saat inilah Harun memainkan perannya untuk menjaga umat dan mencegah mereka dari penyembahan berhala.
Namun, sebagian dari Bani Israil tergoda oleh Samiri yang membuat patung anak sapi emas untuk disembah.
Kakak Musa itu oun berusaha mencegah mereka, namun jumlah orang yang mengikuti Samiri lebih banyak, sehingga ia tidak mampu menghentikan sepenuhnya. Kisah ini diceritakan dalam Al-Qur'an:
"Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: 'Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku.' Mereka menjawab: 'Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami.'" (QS. Thaha: 90-91)
Nabi Harun wafat sebelum Nabi Musa, dan menurut beberapa riwayat, Harun dimakamkan di Gunung Hur.
Kepergiannya sangat dirasakan oleh Bani Israil, karena ia adalah sosok yang lembut, bijaksana, dan penuh kasih sayang kepada kaumnya.
Setelah wafatnya Nabi Harun, tugas dakwah diteruskan oleh Nabi Musa hingga Musa juga wafat di usia tua. ***