Karena sebagian dari orang-orang mati syahid itu ada pula yang dipenjara dan tidak dapat masuk surga disebabkan misalnya karena ia sewaktu di dunia mempunyai tanggungan hutang dan lain-lain sebagainya
1. Ada ruh yang dipenjarakan di pintu surga sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW: “Saya melihat kawanmu itu ditahan di pintu surga”.
2. Ada ruh yang dipenjara di dalam kuburannya sendiri sebagaimana yang tertera dalam sebuah hadis yang menceritakan seorang yang menyembunyikan pakaian rampasan perang, kemudian orang tersebut mati syahid orang banyak saling bersahut-sahutan kata bahwa orang tersebut pasti akan mengalami kesenangan dan keenakan karena dapat ditentukan masuk surga.
3. Ada ruh yang berdiam di pintu surga sebagaimana yang tersebut di dalam hadisnya Ibnu Abbas: “Orang yang mati syahid itu ada di tepi sungai di pintunya surga dan berada di dalam sebuah kubah yang berwarna hijau mereka memperoleh rezekinya dari surga di waktu pagi dan sore”.
4. Ada ruh manusia yang dipenjarakan di dalam bumi dan tidak dapat naik ke atas sebab memang orang yang hina yang sudah sewajarnya menetap di dalam tanah saja,
5. Ada pula ruh yang berdiam di tempat yang panas dan berwujud sebagai tungku api, ini adalah golongan para ahli zina baik laki-laki ataupun perempuan.
6. Ada ruh yang berenang di sungai darah dan sambil menelan batu.
Perlu kiranya dimaklumi bahwa ruh itu sekalipun ada di dalam surga, tetapi ia dapat mendekat ke halaman kuburannya dan bahkan dapat pula bergandengan dengan tubuhnya, karena ruh itu memang lebih cepat geraknya, berpindah-pindah atau nai-turun,
Ruh manusia itu beraneka ragam ada yang bertempat tinggal di bawah (ruh hina) ada pula ruh yang bertempat di yang tinggi (ruh mulia), ada ruh yang sehat ada pula yang sakit.
Ada yang sengsara dan ada pula yang bergembira, bahkan keadaannya lebih sangat bila dibandingkan dengan sewaktu ia masih berkumpul bersatu dengan tubuh kasarnya.
Wahai sahabat, perlu diketahui bahwa ruh manusia yang telah wafat akan mengetahui, mendengar kepada siapa saja yang berziarah, bahkan ia juga menjawab salamnya orang yang memanggil salam kepadanya.
Lebih dari itu ia dapat merasakan bahagianya suatu kenikmatan dan merasakan sakitnya suatu kesengsaraan,
Banyak juga riwayat yang menyatakan bahwa ruh manusia yang telah wafat itu dapat mengetahui keadaan keluarganya, temannya yang masih hidup.
Bahkan ia akan merasa senang jika yang dilihat adalah hal yang bagus, begitu juga sebaliknya ia akan berduka-cita apabila menyaksikan suatu yang buruk.***