Maka dari itu, anggapan bahwa perempuan seharusnya hanya fokus pada urusan rumah tangga dan tidak perlu pendidikan tinggi sudah seharusnya dibantah dengan contoh-contoh di atas.
Melihat kembali sejarah ini, kita patut merenungkan bahwa pendidikan, tanpa memandang gender, adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Islam sendiri telah memberikan ruang bagi perempuan untuk mengejar ilmu pengetahuan, seperti yang dicontohkan oleh para ilmuwan perempuan dari era keemasan Islam.
Dalam konteks modern, penting bagi kita untuk terus mendorong pendidikan perempuan, karena sejarah telah membuktikan betapa besarnya potensi mereka.
Kesimpulannya, baik laki-laki maupun perempuan berhak untuk mengejar pendidikan setinggi mungkin.
Sejarah Islam telah memberi kita contoh luar biasa tentang perempuan-perempuan yang tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan bersama.
Sudah saatnya kita meninggalkan anggapan kuno yang membatasi peran perempuan dalam masyarakat, dan membuka lebih banyak ruang bagi mereka untuk berkembang dan memberikan dampak positif bagi dunia.***