GENMUSLIM.id – Perceraian merupakan hal yang diperbolehkan menurut Islam sebagaimana yang dibahas oleh Ustaz Hanan Attaki dalam video singkatnya.
Namun, seringkali orang yang melakukan perceraian mendapat pandangan sebelah mata karena dianggap telah melakukan hal yang Allah SWT. benci.
Semua ini didasarkan pada hadis nabi yang berbunyi, “Perbuatan halal yang sangat dibenci Allah adalah thalaq (cerai),” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Meskipun demikian, bukan berarti agama Islam melarang perceraian.
Seringkali karena kondisi tertentu perceraian pun tidak bisa dihindari.
Bahkan, dalam kasus tertentu perceraian bisa menjadi solusi terbaik.
Islam juga mengatur perihal perceraian ini dalam banyak ayat al-Qur’an, salah satunya ayat-ayat dalam surat At Talaq.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadikan Al Quran Sebagai Obat? Begini Penjelasannya Menurut Ustaz Hanan Attaki!
Surat At Talaq juga sering dikenal sebagai surat perceraian.
Ustaz Hanan Attaki mengatakan bahwa adanya surat At-Talaq juga karena Allah SWT. mengetahui terkadang perceraian tidak bisa dihindari.
Dalam akhir ayat kedua surat ini, Allah SWT. memberikan suatu janji bagi orang yang rujuk ataupun yang memutuskan untuk rujuk.
Allah akan membukakan rezeki yang lebih luas bagi mereka yang memutuskan rujuk atau bercerai sesuai dengan sunnah dan ajaran syariat Islam.
فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِۗ ذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙ
Artinya: “Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, rujuklah dengan mereka secara baik atau lepaskanlah mereka secara baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil dari kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Yang demikian itu dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” (Q.S. At-Talaq: 2)
