Selain itu, dari ayat tersebut menjadi bukti betapa besarnya rasa sayang Nabi kepada umatnya. Ustadzah Halimah Alaydrus menjelaskan mengenai makna dari ayat tersebut.
“Rasul telah datang kepada kalian seorang utusan. Sifatnya kayak apa ya Allah Azizun Alaihi Man'anitum, berat baginya beban yang menimpa kalian.
Beban apa nih yang telah memberatkan punggung-punggung kita selama ini. Beban dosa kita yang bikin dosa Nabi Muhammad yang berat hatinya.
Sehingga akan memohonkan ampun bagi kita sekalian ya Allah ampuni umat saya, ampuni umat saya.” Kata Ustadzah Halimah Alaydrus.
Kisah tentang Sayyidah Aisyah juga menunjukkan betapa besarnya sayang dan kepedulian Nabi SAW kepada umatnya.
"Satu hari saya bikin senang hati Nabi Muhammad SAW. Sehingga nabi yang memang selalu membalas kebaikan seseorang,
Mengangkat tangannya dan berdoa Ya Allah ampunilah Aisyah dosanya yang dulu-dulu ataupun yang baru-baru,” jelas Ustadzah Halimah Alaydrus.
Tidak berhenti di situ saja, Rasulullah SAW memohonkan ampun atas dosa-dosa baik yang dilakukan terang-terangan, sembunyi, disadari ataupun tidak dan lainnya.
“Ampuni Aisyah dosanya yang dilakukan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Ampuni Aisyah dosanya yang dia tahu atau dia tidak tahu semburat merah di pipiku karena senangnya aku kata Aisyah.
Nabi kemudian bertanya padaku "kamu senang karena doa saya wahai Aisyah? Betul wahai Rasulullah.” Sambungnya.
Mendengar doa tersebut, Sayyidah Aisyah dibuat bahagia bahkan menjadikan hari tersebut layaknya lebaran.
Di sisi lain, Nabi Muhammad SAW juga mendoakan semua umatnya atas segala dosa-dosa. Bahkan, doa tersebut dipanjatkan Rasulullah SAW setiap malam hanya untuk umatnya.