Kita semua memiliki kekurangan, dan itulah mengapa dalam pernikahan, pasangan saling melengkapi satu sama lain.
Yang kedua, tunaikan kewajiban kita sebagai suami. Hal ini tercantum dalam surah An-Nisa ayat 34, yang menyatakan bahwa laki-laki adalah qawwam (pemimpin) bagi perempuan.
Sebagai pemimpin, tugas kita adalah melindungi, mengarahkan, dan memberikan kasih sayang kepada istri dan keluarga.
Kata Ustadz Adi Hidayat, seperti matahari yang menyinari dan memberikan kehangatan, seorang suami harus memberikan rasa aman dan melindungi keluarganya dari segala hal yang dapat mengganggu kebahagiaan mereka.
Baca Juga: AWAS BAHAYA! Rajin Shalat Tapi Otak Porno, Ustadz Adi Hidayat: Ada yang Salah dengan Shalatnya
Selain itu, kita juga harus menunaikan kewajiban untuk mencari nafkah. Meskipun istri boleh bekerja, tetapi ada syaratnya, yaitu tidak mengabaikan tanggung jawabnya di rumah, terutama dalam hal merawat anak dan memberikan perhatian penuh pada keluarganya.
Jangan sampai anak lebih dekat dengan pengasuh daripada dengan ibu kandungnya. Menurut Ustadz Adi Hidayat, salah satu keberkahan dalam mencari nafkah adalah meskipun pendapatan kita terbatas, Allah akan mencukupkannya untuk keluarga kita.
Sebaliknya, jika bukan suami yang bertugas mencari nafkah dan istri yang melakukannya, biasanya rezeki tersebut hanya cukup untuk dirinya sendiri, tanpa memberikan keberkahan kepada keluarganya.
Ustadz Adi Hidayat menyimpulkan, sebagai suami, kita harus berusaha menjalankan peran kita dengan baik, baik dalam hal memberikan nafkah, melindungi, maupun memberikan cinta dan kasih sayang kepada keluarga.
Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan memudahkan kita dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga. ***