Umar berkata, “Wahai saudaraku, sesungguhnya aku bersabar atas sikap istriku karena hak-haknya padaku,
Ia yang memasakkan makanku, membuatkan rotiku, mencucikan pakaianku, menyusui anak-anakku,
Dan hatiku tenang dengannya dari perkara yang haram, karena itu
aku bersabar atas sikapnya.”
Sahabat itu berkata, “Wahai Amirulmukminin, demikian pula istriku.” Berkatalah Umar, “Bersabarlah atas sikapnya, wahai saudaraku.” (kitab Al-Kabair oleh Adz Dzahabi).
Mengalah
Setiap pasangan hendaknya berganti-gantian saling mengalah ketika berada di puncak emosi.
Sikap diam atau tidak melawan terhadap pasangan merupakan salah satu bentuk akhlak mulia,
Sebab jika saling menyerang dan melawan suasana akan menjadi tidak kondusif serta memancing pertengkaran.
Setiap pasangan perlu belajar mengendalikan diri dan saling menjaga keadaaan agar tetap stabil sehingga tidak membuka kesempatan bagi syaitan untuk memperburuk keadaan.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang palng baik akhlaknya, orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian adalah yang paling baik pergaulannya terhadap istri” (HR. Ahmad)
Memaafkan
Dalam kehidupan pernikahan ada saat-saat penting untuk dapat memaafkan kesalahan pasangan dan memberikan kesepatan untuk dapat memperbaiki diri, sebab manusia tidak akan luput dari kekhilafan.