Doa mustajab para Nabi dan Rasul seanjutnya adalah doa Nabi Musa AS.
Nabi Musa merupakan salah satu Rasul Ulul Azmi yang banyak sekali di-mention di dalam al-Quran. Termasuk di dalamnya doa yang beliau panjatkan kepada Allah saat mendakwahi Firaun.
Doa Nabi Musa tersebut diabadikan Allah di dalam surah Thaha ayt 25-28 yang berbunyi:
قَالَ رَبِّ اشۡرَحۡ لِىۡ صَدۡرِىْ ۙ وَيَسِّرۡ لِىۡۤ اَمۡرِىْ ۙ وَاحۡلُلۡ عُقۡدَةً مِّنۡ لِّسَانِیْ ۙ يَفۡقَهُوۡا قَوۡلِیْ
Artinya: Dia (Musa) berkata, “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku.
Doa tersebut merupakan salah satu doa yang dibaca Nabi Musa AS ketika akan mendakwahkan ajaran Islam kepada Firaun.
Tujuan doa tersebut adalah agar Rasul Ulul Azmi tersebut dimudahkan lisannya dalam menyampaikan ajaran Allah SWT.
Doa Nabi Muhammad SAW
Doa mustajab para Nabi dan Rasul yang terakhir adalah doa Rasul Ulul Azmi yang paling utama, yakni Nabi Muhammad SAW.
Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW disebutkan bahwa para Nabi mempunyai doa yang mustajab.
Doa-doa tersebut sudah dikabulkan oleh Allah. Adapun doa mustajab milik Nabi Muhammad SAW beliau sengaja simpan untuk digunakan sebagai syafaat bagi umatnya kelak.
Namun, dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah seringkali membaca sebuah doa yang tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ …….
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”