اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ
Artinya: “Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa kubur, aku meminta perlindungan pada-Mu dari cobaan Al Masih Ad Dajjal, aku meminta perlindungan pada-Mu dari musibah ketika hidup dan mati.”
Doa ini merupakan salah satu doa yang dipanjatkan Nabi Muhammad SAW saat selesai membaca tasyahud akhir.
Artinya membaca doa perlindungan ini berarti juga mengerjakan apa yang menjadi sunnah Rasulullah SAW.
Oleh karenanya seorang muslim dianjurkan membaca doa ini sebagai bentuk meminta perlindungan dari fitnah dajjal.
Baca Juga: Pertemuan Nabi Khidir dengan Dajjal: Fakta, Kisah, dan Penjelasan Mengenai Kiamat dan Keabadian
Keempat, menghafal 10 ayat pertama al-kahfi maupun ayat terakhir al-Kahfi.
Surah al-Kahfi merupakan salah satu surah yang memiliki sebuah keutamaan.
Salah satu keutamaannya adalah seorang muslim yang membaca surah al-Kahfi akan disinari Cahaya di antara dua jumat.
Artinya seorang muslim yang membacanya maka Cahaya senantiasa menyinarinya selama satu pekan penuh.
Selain keutamaan tersebut, surah al-Kahfi juga dapat menjadi wasilah berlindung dari fitnah dajjal.
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW disebutkan bahwasanya ketika dajjal datang ke muka bumi maka bacakan 10 ayat Surah al-kahfi.
Hal ini bertujuan untuk berlindung dari fitnah dajjal.
Kelima, Larilah dari dajjal.
Cara berlindung dari dajjal yang terakhir adalah berlari menjauhi dajjal. Adapun caranya adalah dengan pergi ke tempat-tempat yang diberkahi yaitu Mekkah dan Madinah.