Malaikat Jibril datang untuk menenangkan Maryam dan menyampaikan bahwa ia hanyalah utusan Allah yang membawa kabar gembira tentang seorang Putra Suci.
Dengan izin Allah, Malaikat Jibril menghembuskan ruh Nabi Isa ke dalam tubuh Maryam, dan Siti Maryam pun mengandung Nabi Isa.
Ketika masyarakat menuduh Maryam berzina, bayi Nabi Isa langsung berbicara dan membela ibunya, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Maryam ayat 30-33.
Sejak kecil, Nabi Isa menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
Ia lebih memilih menghabiskan waktu dengan belajar dan berdiskusi dengan para ulama di Baitul Maqdis daripada bermain dengan teman-teman sebayanya.
Pada usia 30 tahun, Nabi Isa diangkat menjadi nabi dan mulai berdakwah kepada kaumnya.
Salah satu mukjizat yang diberikan kepada Nabi Isa adalah kemampuannya untuk membentuk burung dari tanah liat, yang kemudian dihidupkan oleh Allah.
Mukjizat ini disebutkan dalam Quran Surah Al-Maidah ayat 110. Kisah Nabi Isa penuh dengan hikmah dan pelajaran hidup.
Salah satu mukjizat yang paling terkenal adalah kemampuannya untuk membangkitkan orang mati.
Suatu hari, ketika berada di tengah orang-orang yang beriman kepadanya, ada seorang wanita yang mendekati Nabi Isa sambil menangis karena anaknya telah meninggal.
Nabi Isa pun menghampiri jenazah anak tersebut dan, dengan izin Allah, menghidupkannya kembali, sebagaimana disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 49.
Mukjizat lainnya yang terkenal adalah ketika Nabi Isa memohon kepada Allah untuk menurunkan hidangan dari langit, atas permintaan para hawariyyun (pengikut setianya).
Hidangan ini turun dari langit, disaksikan oleh banyak orang, dan Nabi Isa berdoa kepada Allah agar makanan ini menjadi rahmat, bukan fitnah. Peristiwa ini disebutkan dalam Al-Quran, khususnya dalam Surah Al-Maidah ayat 112-115.
Nabi Isa akhirnya diangkat dari bumi ke langit ketika penguasa lalim berusaha menyalibnya.
