GENMUSLIM.id – Pernahkah dengar pepatah, “Domba yang berada dalam gerombolan akan lebih sulit dimangsa Serigala. Sebaliknya, domba yang sendirian, maka akan lebih mudah diterkam Serigala.”
Pepatah ini sangat cocok bagi orang-orang yang sedang berada dalam ‘jalur hijrah’ atau berproses menjadi orang yang lebih baik.
Orang-orang yang sedang dalam proses hijrah, mesti harus mencari teman-teman yang juga sedang berhijrah.
Bila tidak, tidak menutup kemungkinan proses hijrahnya akan gugur dan kembali pada kemaksiatan.
Salah seorang jamaah Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, punya permasalahan ‘klasik’ padahal dirinya sedang dalam ‘jalan hijrah’.
Pasalnya, ia mengaku sering bermaksiat saat sendiri, tetapi cenderung taat dan rajin beribadah saat sedang bersama teman-temannya.
Lantas, apakah orang-orang yang sering bermaksiat saat sendiri termasuk tergolong orang munafik? Dan apakah amalan selama berhijrah juga akan lenyap?
Dilansir GENMUSLIM dari YouTube Channelnya, Minggu, 18 Agustus 2024, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menyebutkan bahwa dalam sebuah hadist bahwa ada orang yang punya pahala seperti gunung tuhama lalu dihancurkan oleh Allah SWT seluruh amal ibadahnya karena Nabi SAW., mengatakan mereka sering bermaksiat saat sendiri.
“Banyak para ulama yang mengatakan bahwa hadist ini untuk orang-orang munafik atau untuk orang-orang yang ketika melakukan maksiat sendirian, karema itu benar-benar ngeremehin Allah subhanahu wa taala,” ucap Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri.
Akan tetapi, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri melanjutkan jawabannya, bahwa di sisi lain Nabi Muhammad SAW., juga bersabda: “umatin muafan illal mujahirin”, semua umatku dimaafkan sama Allah kecuali orang-orang yang menampilkan maksiatnya dipamerkan atau sekarang via sosmet dan seterusnya, itu diancam enggak diampuni.
Baca Juga: Ustadz Nuzul Dzikri Bagikan Tips Meraih Ketenangan dan Kebahagiaan, Cocok Buat Yang Suka Galau!
“Artinya, boleh jadi selama maksiatnya tidak terlihat punya peluang besar diampuni oleh Allah subhanahu wa taala,” sambung Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri.
