Melalui artikel tersebut, Muhammadiyah menegaskan bahwa Islam mendukung kemajuan intelektual, berbeda dengan pandangan kolonial yang memandang agama sebagai penghambat kemajuan.
Sikap Muhammadiyah yang tidak berkonfrontasi langsung dengan Belanda sering kali disalahpahami.
Baca Juga: Yuk Daftar Sekarang! Beasiswa Kader Muhammadiyah 2024 Total Rp 3,5 Miliar untuk Masa Depan Cerah
Meski dianggap tidak menantang rezim kolonial secara terbuka, Muhammadiyah memfokuskan diri pada reformasi moral dan intelektual sebagai bentuk perlawanan.
Dengan demikian, Suara Muhammadiyah memainkan peran penting dalam mendekolonisasi pemikiran, melawan hegemoni budaya kolonial, dan membangun kesadaran berbangsa.
Muhammadiyah memahami bahwa perubahan yang signifikan dan berkelanjutan tidak harus melalui kekerasan, tetapi melalui penguatan kapasitas intelektual dan moral masyarakat, yang pada akhirnya mampu mengguncang fondasi dominasi kolonial dari dalam.***