“Ketika mereka ingin menanyaiku, terdengarlah seruan suara tanpa rupa, ‘Kalian berdua, Pergilah! Tinggalkanlah hamba-Ku dan jangan menakut- nakutinya,
"...karena aku telah mengasihinya dan memaafkannya,’ karena hamba-Ku telah mengasihi burung kecil saat masih hidup di dunia. Oleh karena itu, Aku mengasihinya di akhirat”. Ungkap Umar.
Kisah ini menjadi berhubungan dengan hadis pertama tentang kasih sayang antar makhluk di dalam kitab Al Mawadzul Ushfuriyah sebagaimana berikut:
عن عبد الله بن عمر رضي الله تعالى عنهما قال : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِي اْلأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda :
...Orang-orang yang pengasih, mereka akan selalu dikasihi oleh Allah yang Maha Pengasih. Kasihilah makhluk yang ada di muka bumi, niscaya para makhluk di langit akan mengasihi kalian.”
Jadi, kisah Umar bin Khattab dan burung pipit di atas dapat menjadi bukti bahwa Allah SWT akan sungnguh-sungguh mengasihi siapapun yang menyayangi makhluknya, maka dari itu kita harus menyayangi antar makhluk.***