Menurut Al-Qusyairi dalam Kitab Tafsir Fathul Qodir penyebutan dua kebun tersebut tidak berarti bahwa di Saba kala itu hanya terdapat dua kebun itu saja.
Akan tetapi maksud dari dua kebun itu adalah kebun-kebun yang berada di sebelah kanan dan kiri lembah atau diantara gunung tersebut.
Namun, kebun-kebun di Ma’rib saat itu sangat banyak dan memiliki tanaman yang bervariasi.
Ada perbedaan tentang asal-usul nama Saba, ada yang berpendapat bahwa Saba berasal dari nama raja pertama dari kerajaan Saba yakni Saba bin Yazid bin Ya’rib.
Pendapat dari ahli sejarah Islam lainnya mengatakan bahwa kata Saba berasal dari sebuah nama tempat di daerah tersebut.
Ada juga yang berpendapat bahwa Saba adalah nama dari seorang wanita.
Pada akhirnya, perbedaan-perbedaan ini pun diterangkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah hadis.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan tentang asal-usul nama Saba yaitu berasal dari nama seorang laki-laki yang memiliki 10 anak, 6 anak tinggal di Yaman dan 4 anak tinggal di Syam atau Palestina.
Dalam Kitab Tafsir al-Qur’anul ‘Adzim Ibnu Katsir disebutkan bahwa Dari Abdurrahman bin Wa’lah, dia berkata “Aku mendengar Ibnu Abbas berkata sesungguhnya seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang negeri Saba, siapakah itu Saba? seorang lelaki? seorang Perempuan? ataukah itu negeri? Rasulullah pun bersabda “Dia adalah seorang laki-laki yang mempunyai anak 10 diantara mereka hidup di Yaman dan 4 orang hidup di Syam”
Adapun yang tinggal di Yaman yaitu Mudzhij, Kindah, Azda, Asia, Asy Ariyun, Anmar, dan Himyar. Adapun anaknya yang tinggal di Syam adalah lkhom, Juzdam, Amailah, dan Chassan.
Dari riwayat barusan sudah dijelaskan langsung oleh Rasulullah bahwa asal mula nama Saba itu berasal dari raja pertamanya yang bernama Saba bin Yazid bin Ya'rib.
Disebutkan bahwa salah seorang dari 6 anak raja Saba yang tinggal di Yaman akhirnya beranak-pinak hingga menjadi raja besar yang bernama Syarahil.
Raja Syarahil inilah yang diyakini sebagai ayah dari ratu Balqis, sehingga pada akhirnya kerajaan Saba dipimpin oleh ratu Balqis selepas ayahnya tiada. ***