Dalam hal ini dapat memicu pertengkaran dalam rumah tangga, lalu yang terjadi adalah seorang istri akan mengungkit kebaikan yang dilakukannya terhadap suami tanpa menyadari bahwasanya hal yang dilakukan tersebut merupakan suatu dosa yang sangat besar dihadapan Allah SWT.
- Cemburu yang berlebihan
Dalam berumah tangga, rasa cemburu terkadang dibutuhkan sebagai bumbu untuk meningkatkan keharmonisan dalam keluarga akan tetapi dalam batas yang wajar.
Rasa cemburu seorang istri terhadap suaminya menurut syariat Islam adalah ketika suami melakukan kemaksiatan seperti berzina, menzhalimi istri, mengurangi hak-hak istri dan lain sebagainya.
Akan tetapi cemburu seorang istri akan menjadi bentuk kedurhakaan terhadap suami manakala cemburu tersebut tidak memiliki dasar yang jelas berupa bukti atau kebenaran.
Boleh cemburu asal ada dasar yang jelas dan tidak melampaui batas wajar kecemburuan karena sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.
- Kurang bisa menjaga perasaan suami
Seorang istri yang baik haruslah selalu berusaha menyenangkan suaminya, tidak perlu dengan hal-hal yang besar dahulu.
Hak kecil terkadang tidak disadari oleh seorang istri akan tetapi mampu membawa dampak yang besar bagi suaminya.
Contohnya adalah menunjukkan wajah yang ramah,tersenyum kecil dan tidak bermuka masam di hadapan suaminya.
Hal kecil tersebut terkadang oleh sebagian istri sering terlupakan.
Padahal jika mau menyadari hal kecil tersebut sangat berarti bagi suami dan mampu menimbulkan rasa sayang kepada istrinya.***