Namun, hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan bid'ah meski dalam keadaan terpaksa.
Bid'ah dapat diartikan sebagai praktek atau keyakinan yang tidak berdasarkan ajaran Islam yang sahih.
Menggunakan alasan terpaksa dalam melakukan bid'ah akan membuka celah bagi praktek-praktek yang keliru dan merusak prinsip-prinsip dasar dalam beragama.
Taqwa sebenarnya menuntut orang muslim untuk selalu berada dalam lingkungan yang sehat dan baik agar dapat berbuat kebaikan tanpa dikendalikan oleh hal-hal yang terpaksa.
Taqwa merupakan salah satu faktor untuk mencapai kebahagiaan yang sejati, kesejukan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam beberapa kasus, seseorang kadang sulit meninggalkan praktek yang telah dikenalinya, entah karena alasan tertentu atau memang belum memiliki kesadaran yang kuat.
Namun, bukan berarti alasan itu dapat dijadikan pembenaran atas praktek-praktek bid'ah yang merusak akidah dan mengundang murka Allah.
Setiap muslim seharusnya memiliki kemampuan untuk memahami ajaran Islam dengan benar dan mempraktikkannya dengan tulus tanpa adanya campur tangan praktek-praktek yang salah.
Taqwa mengajarkan kita untuk meninggalkan hal-hal yang dilarang dan memperbaiki diri agar bisa mampu berbuat baik pada lingkungan sekitar.
Setiap muslim harus bertanggung jawab untuk memahami dan mempraktikkan ajaran Islam dengan benar agar dapat memberikan efek yang positif bagi masyarakat sekitar.
Dalam ayat tersebut juga ditekankan bahwa praktek bid'ah harus dihindari bahkan dalam keadaan terpaksa.
Praktek bid'ah dapat membawa dampak buruk bagi perkembangan Islam dan memberikan pengaruh negatif pada masyarakat.
Oleh karena itu, setiap muslim harus memperjuangkan toleransi dan memperbaiki diri sendiri agar mampu menghindari praktek bid'ah dan tetap berpegang pada ajaran Islam yang sahih.